Minggu, 22 Juli 2012

ISPA


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Setiap keluarga tentu tentu memiliki latar belakang dan gaya hidup yang berbeda. Keluarga yang tinggal di daerah dengan polusi udara yang tercemar akan mempengaruhi tingkat kesehatan dalam keluarga itu, salah satunya adalah penyakit ISPA. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian yang paling banyak terjadi pada anak di negara sedang berkembang. Infeksi Saluran Pernapasan Akut ini menyebabkan 4 dari 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia di bawah 5 tahun pada setiap tahunnya sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi (WHO, 2003).
Penyakit batuk pilek dan demam masih dianggap remeh oleh beberapa keluarga dan tidak berbahaya. Penyakit ini dapat mengenai anak berulang kali, tetapi mereka tidak mengerti bahwa penyakit ini dapat menimbulkan penyakit yang lebih berat jika tidak diobati terutama saat daya tahan tubuh menurun (Ngastiyah, 1997). Kesehatan anak pada usia ini perlu mendapatkan perhatian dari keluarga, dan perlu mendapat pelayanan kesehatan secepatnya.

Menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan insidens Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada golongan usia balita. Di Indonesia terjadi lima kasus diantara 1000 bayi atau Balita, ISPA mengakibatkan 150.000 bayi atau Balita meninggal tiap tahun atau 12.500 korban perbulan atau 416 kasus perhari, atau 17 anak perjam atau seorang bayi tiap lima menit (Siswono, 2007). Data kasus dari jumlah pasien penderita ISPA di Kalimantan Timur mencapai ± 632.500 keluarga yang mempunyai balita dengan kasus ISPA ( http ; // www.Scribd.com/doc // insiden ISPA ). Sedangkan data yang diperoleh dari Puskesmas Temindung Samarinda, penderita ISPA  pada bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2010 tercatat sebanyak 8025 orang. Sedangkan dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2011 tercatat sebanyak 3976 orang.  Kasus ISPA di Puskesmas Temindung menempati urutan kedua selama bulan Juni 2011. (Rekam medis Puskesmas Temindung, 2011)
Pencegahan ISPA dapat dilaksanakan dengan melakukan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA pada anak antara lain: Mengusahakan agar anak memperoleh gizi yang baik, diantaranya dengan cara memberikan makanan kepada anak yang mengandung cukup gizi. Memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak agar daya tahan tubuh terhadap penyakit baik. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan agar tetap bersih. Mencegah anak berhubungan dengan klien ISPA. Salah satu cara adalah memakai penutup hidung dan mulut bila kontak langsung dengan anggota keluarga atau orang yang sedang menderita penyakit ISPA.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan perawatan dan menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. N Dengan Masalah Utama Gangguan Sistem Pernafasan ISPA Pada An. N Di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung Samarinda Utara ”
1.2  Tujuan
1.2.1     Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran secara langsung dalam pemberian Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. N Dengan Masalah Utama Gangguan Sistem Pernafasan ISPA Pada An. N Di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung Samarinda Utara.
1.2.2     Tujuan Khusus
Melaksanakan asuhan keperawatan keluarga secara langsung di keluarga Tn. N Dengan Masalah Utama Gangguan Sistem Pernafasan ISPA Pada An. N  di wilayah kerja Puskesmas Temindung, dengan cara :
a.    Melakukan pengkajian pada keluarga Tn. N Dengan Masalah Utama Gangguan Sistem Pernafasan ISPA Pada An. N di wilayah kerja Puskesmas Temindung.
b.   Menegakkan diagnosa keperawatan keluarga yang ditemukan di keluarga Tn. N Dengan Masalah Utama Gangguan Sistem Pernafasan ISPA Pada An. N di wilayah kerja Puskesmas Temindung.
c.    Menyusun perencanaan keperawatan pada keluarga Tn. N Dengan Masalah Utama Gangguan Sistem Pernafasan ISPA Pada An. N di wilayah kerja Puskesmas Temindung.
d.   Melakukan tindakan keperawatan keluarga sesuai dengan perencanaan tindakan keperawatan keluarga Tn. N Dengan Masalah Utama Gangguan Sistem Pernafasan ISPA Pada An. N di wilayah kerja Puskesmas Temindung.
e.    Melakukan evaluasi asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn. N Dengan Masalah Utama Gangguan Sistem Pernafasan ISPA Pada An. N di wilayah kerja Puskesmas Temindung.
f.    Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan keluarga secara efektif dan efisien pada. keluarga Tn. N Dengan Masalah Utama Gangguan Sistem Pernafasan ISPA Pada An. N di wilayah kerja Puskesmas Temindung.
1.3  Manfaat Penulisan
1.3.1     Laporan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan bagi penulis dapat meningkatkan pengetahuan dan mendapatkan pengalaman pada penulis dalam melakukan asuhan keperawatan pada keluarga secara langsung dengan melakukan kunjungan ke rumah keluarga.
1.3.2 Laporan Karya Tulis Ilmiah ini diharapakan bagi insitusi dapat menjadi tolak ukur sejauh mana upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga.
1.3.3  Laporan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadi masukan pada puskesmas dalam pelayanan kesehatan khususnya bagi penderita ISPA
1.3.4 Laporan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan bagi masyarakat dapat dijadikan sebagai informasi dan masukan bagi masyarakat dalam upaya pencegahan ISPA
1.4  Ruang Lingkup
            Karya tulis ilmiah ini menguraikan dasar literatur dan asuhan keperawatan keluarga Tn. N dengan salah satu anggota keluarga menderita ISPA di kelurahan Pelita di wilayah kerja Puskesmas Temindung Samarinda dimulai pada tanggal 15 sampai dengan 22 Juli 2011.
1.5  Sistematika penulisan
1.5.1     BAB 1 : menguraikan latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, ruang lingkup penulisan, dan sistematika penulisan.
1.5.2     BAB 2 : menguraikan landasan teori yang menjelaskan tentang konsep dasar penyakit ISPA, konsep dasar keluarga, dan konsep dasar asuhan keperawatan keluarga
1.5.3     BAB 3 : menguraikan lokasi dan waktu penelitian, prosedur pengambilan data atau pengumpulan yang terdiri dari data primer dan data sekunder.
1.5.4     BAB 4 : menguraikan pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.
1.5.5     BAB 5 : menguraikan tentang analisa terhadap hasil studi dengan mencantumkan teori-teori yang relevan.
1.5.6     BAB 6: menguraikan simpulan dan saran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar